
Sejarah dan Perkembangan
Keripik singkong mulai populer sebagai camilan rumahan di perdesaan. Masyarakat awalnya hanya mengiris tipis singkong, menggorengnya, lalu menambahkan garam dan cabai untuk memberi rasa. Namun, seiring waktu, pengrajin mulai mengembangkan proses pengolahan keripik singkong di pasar tradisional. Mereka berinovasi dalam hal rasa, bentuk, dan kemasan, sehingga keripik singkong memiliki tampilan yang lebih menarik dan nilai jual yang lebih tinggi.
Pada tahun 90-an, banyak pedagang mulai menjual keripik singkong di pasar tradisional. Karena permintaannya meningkat, para pelaku usaha memperbesar skala produksinya. Sekarang, kita bisa menemukan keripik singkong di minimarket, supermarket, toko oleh-oleh, hingga di platform jual beli online yang melayani konsumen dari berbagai negara.
Bahan dan Proses Pembuatan

Produsen menggunakan bahan-bahan sederhana untuk membuat keripik singkong:
-
Singkong segar berkualitas
-
Minyak goreng
-
Bumbu (garam, penyedap, rempah, lada, dan lainnya)
Beberapa produsen sengaja memilih jenis singkong seperti singkong karet atau singkong mentega karena jenis ini menghasilkan keripik yang renyah dan tidak pahit.
Peralatan yang Digunakan
-
Wajan besar
-
Parutan atau alat pemotong
-
Kompor
-
Plastik kemasan
Langkah-Langkah Pembuatan

-
Memilih Singkong
Pengusaha memilih singkong yang tua dan segar karena kadar airnya rendah dan hasilnya lebih renyah. -
Mengupas dan Mencuci
Mereka mengupas kulit singkong lalu mencucinya hingga bersih untuk menghilangkan getah yang bisa menyebabkan rasa pahit. -
Mengiris
Produsen mengiris singkong tipis-tipis menggunakan pisau atau alat pemotong. Ketebalan irisan akan memengaruhi kerenyahan keripik. -
Mengeringkan
Setelah mengiris, mereka menata singkong agar tidak terlalu basah saat digoreng. -
Menggoreng
Mereka menggoreng irisan singkong dalam minyak panas hingga berubah warna keemasan dan teksturnya kering. -
Menyaring dan Meniriskan Minyak
Setelah proses penggorengan, produsen meniriskan keripik untuk mengurangi minyak berlebih. -
Memberi Bumbu Tambahan
Mereka menaburkan bumbu tambahan seperti lada atau bumbu pedas sesuai selera. -
Mengemas
Produsen langsung mengemas keripik dalam plastik kedap udara agar tetap renyah dan tahan lama.
Inovasi Rasa dan Produk
Banyak produsen kini berlomba menciptakan varian rasa baru. Selain rasa asin dan gurih, mereka juga menawarkan:
-
Keripik Singkong Balado – rasa pedas manis khas Padang
-
Keripik Singkong Keju – perpaduan gurih dan aroma keju
-
Keripik Singkong Pedas Ekstrem – cocok untuk penikmat tantangan rasa
Dengan berbagai inovasi ini, mereka berhasil menarik perhatian berbagai segmen pasar, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Peluang Usaha Keripik Singkong
Modal dan Skala Produksi
Siapa pun bisa memulai usaha keripik singkong dengan modal kecil, mulai dari Rp2–5 juta. Pelaku usaha skala rumahan cukup menggunakan alat sederhana seperti alat iris, wajan besar, dan plastik kemasan.
Untuk skala industri, pengusaha biasanya berinvestasi lebih besar karena mereka menggunakan mesin otomatis, sistem distribusi luas, dan strategi branding yang profesional.
Keuntungan Bisnis
-
Permintaan konsisten sepanjang tahun
-
Bahan baku mudah didapat dan murah
-
Potensi ekspor meningkat
-
Produk bisa bertahan hingga beberapa bulan dengan kemasan yang baik
Strategi Pemasaran
-
Membangun Branding yang Menarik
Pengusaha membuat nama merek yang unik, desain kemasan modern, dan menyampaikan cerita menarik tentang produk mereka. -
Menjual Melalui Platform Digital
Mereka memanfaatkan media sosial, marketplace, dan website untuk menjangkau konsumen lebih luas, termasuk di luar negeri. -
Menggandeng Influencer
Banyak pemilik usaha menjalin kerja sama dengan food vlogger dan influencer kuliner untuk meningkatkan daya tarik produk mereka. -
Mengurus Sertifikasi Produk
Pelaku usaha yang ingin berkembang secara nasional maupun internasional mengurus sertifikat halal, PIRT, dan BPOM untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Tips Sukses Menjalankan Usaha
-
Menjaga Konsistensi Kualitas
Produsen harus menjaga rasa, kerenyahan, dan kebersihan secara konsisten agar konsumen tetap puas. -
Melakukan Uji Cita Rasa
Mereka menguji varian rasa baru ke konsumen sebelum memproduksi secara massal. -
Memantau Harga Bahan Baku
Pelaku usaha memantau harga singkong dan minyak goreng secara rutin agar bisa membuat rencana stok dan mengatur strategi harga. -
Mengembangkan Kemasan Inovatif
Mereka menggunakan kemasan menarik yang tidak hanya melindungi produk tetapi juga memperkuat nilai jual. -
Memberikan Layanan Konsumen yang Baik
Tim pelayanan merespons keluhan pelanggan secara cepat dan profesional agar menciptakan loyalitas.
Tantangan dalam Bisnis Keripik Singkong
-
Persaingan Ketat: Banyak pemain dari berbagai skala
-
Kerapuhan Produk: Tanpa kemasan yang tepat, keripik bisa melempem
-
Perubahan Selera Konsumen: Konsumen semakin sadar kesehatan
-
Skalabilitas Produksi: Butuh modal besar untuk memperluas produksi
Masa Depan Cerah Keripik Singkong
Ke depan, tren makanan sehat dan lokal diprediksi terus meningkat. Produsen camilan ini bisa menangkap peluang ini dengan:
-
Mengembangkan keripik rendah minyak menggunakan teknik vacuum frying
-
Menawarkan produk organik tanpa bahan pengawet
-
Menjual camilan ini sebagai superfood lokal
-
Menyasar konsumen vegan dan pasar ekspor
Kesimpulan
Camilan tradisional berbahan dasar singkong ini telah membuktikan kemampuannya beradaptasi menjadi produk modern yang sukses. Dengan menjaga kualitas, terus berinovasi, dan mengelola strategi pemasaran dengan baik, para pelaku usaha dapat mendorong produk ini menembus pasar global.
Bagi Anda yang sedang mencari peluang bisnis, camilan ini adalah pilihan yang menjanjikan modal kecil, pasar luas, dan potensi besar. Mari kita lestarikan kuliner Indonesia sambil menciptakan lapangan kerja dan nilai ekonomi baru.